Minggu, 12 Januari 2014



LIBURAN TAHUN BARU
               Liburan tahun baru kali ini, saya dan keluarga tidak merencanakan untuk pergi kemana-mana. Dan akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke Bandung. Tidak seperti biasanya, kali ini kami ke kota Bandung tanpa menginap. Kata kakak saya sih, udah bosen, jadinya gausah nginep. Kami berangkat pukul 05.30 waktu Jakarta dan sekitarnya. Kami berangkat lewat jalan tol. Alhamdulillah, jalanan tidak teralu macet jadi pukul 08.00 waktu Bandung dan sekitarnya, kita sudah sampai di tempat keluar tol Pasteur.
Setelah keluar tol, kami langsung meluncur ke tempat yang selalu kami singgahi kalau kita pergi ke kota Bandung. Dan juga tempat favorit mama saya. Yaitu tempat pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di kota Bandung, Rumah Mode. Ya, Rumah Mode sangatlah terkenal di kota Bandung, selain tempatnya luas, harga barang-barangnya tidak teralu mahal dengan kualitas yang baik. Tapi kami datang teralu pagi, yaitu pukul 08.30 waktu Bandung dan sekitarnya, sedangkan toko Rumah Mode baru buka pada pukul 09.00. jadi kami sekeluarga harus menunggu sekitar 30 menit sampai toko terbuka. Tapi yang enaknya, parkiran masih sangat kosong, jadi kita bisa parkir dimanapun yang kita mau. Sampe di dalem tokonya juga boleh parkir.
Sampai akhirnya toko pun dibuka, mama langsung ke tempat baju yang biasanya dia sukai. Sedangkan saya, kakak saya, dan ayah saya, hanya keliling keliling toko sambil melihat melihat baju dan barang barang yang dijual disitu. Saya hanya membeli 1 baju, kakak saya juga beli 1 baju dan ayah saya beli 3 baju tapi dua baju untuk supirnya dan satu lagi untuk saudaranya, atau bisa dibilang om saya. Dan mama saya, membeli 3 baju, kayaknya sih buat dia semua. Eh engga deh, 1 buat saudaranya
Abis berbelanja, perut mulai berbunyi kencang, tanda tanda lapar mulai keluar, akhirnya kami memutuskan untuk makan di restoran yang cukup terkenal di Bandung, yaitu kampoeng daun. Perjalanan kesana cukup memakan waktu, sekitar 30-45 menit. Tapi jalanan lumayan lancar, kalau macet, 1 jam lebih juga belum sampai. Oh ya, Kami memang sengaja ke kota Bandung pada libur natal. Jadi pada saat umat christiani beribadah dan berkumpul dengan keluarga mereka. Jadi jalanan di kota Bandung tidak teralu padat.
Kembali ke ceritanya. Akhirnya kami sampai di restoran kampoeng daun. Sampai disana, kami harus menunggu lagi karena masih waiting list. Setalah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya nama kita di panggil, kami di tempatkan di saung 37 (kalo ga salah). Di restoran ini memang sistemnya makan di saung. Serta suasana dengan banyak pepohonan dan air terjun alami(kayaknya) menambah suasana desa di restoran ini. Tapi di restoran ini juga menyediakan western food yaitu steak. Tapi saya ga memesan makanan ini, saya memesan makanan khas sini biar lebih terasa nuansa desanya, hahaha.
Selesai makan, kami kembali pergi ke tempat perbelanjaan yang ingin kami tuju. Yaitu toko “Pot Meets Pop” tepatnya ada di jalan Bahureksa No. 20. Kalau ke bandung kami selalu kesini karena barang-barang disini bagus-bagus. Yang punya tokonya juga masih muda gitu, jadi modelnya bagus dan cocok dengan selera saya dan kakak saya. Disana saya beli 1 baju dan 1 kemeja(yang cukup kondangan). Kakak saya hanya beli 1 baju. Dan ternyata, ayah saya juga suka baju-baju disini. Ayah saya membeli 1 kemeja. Tadinya sih ayah saya mau beli jeansnya juga, tapi karena modelnya slim&skinny, ayah saya gajadi beli. Ga kebayang kalau ayah saya pake skinny jeans, hahaha.
Setelah berbelanja disitu, ternyata di dekat toko “Pot Meets Pop” itu, ada toko tas dan sepatu, jadilah kami pergi ke situ untuk berbelanja untuk kesekian kalinya hari ini. Liburan di Bandung memang juga bisa disebut wisata kuliner dan belanja. Soalnya semuanya ada disini. Dan makanan enak-enak dan tempat perbelanjaannya bagus-bagus. Balik lagi ke cerita
Disana, yang belanja mama saya aja, saya cuma nunggu di mobil. Tapi ternyata mama gadapet apa yang dia inginkan. Karena waktu mulai malam,  yang lebih tepatnya pukul 17.30. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Selama perjalanan, semobil, tidur. Sampe yang nyetir mobil pun tidur. Hahaha ga lah kecuali supir saya yang bawa mobilnya. Alhamdulillah lagi jalanan pulangnya juga lancar alhasil, jam 7 sampe jam setengah delapanan gitu, udah sampe Jakarta. Sebelum pulang ke rumah, kami makan malam di daerah Jatiwaringin, yaitu restoran yang sangat anti mainstream, yaitu pizza hut. Abis makan, ternyata ada factory outlet di deket situ dan ada sale, jadilah kami kesana. Saya sih ga beli apa-apa. Tapi kakak saya yang katanya belinya kurang banyak waktu di bandung, beli 1 baju dan 1 sweater. Kita Cuma sebentar disana, karena udah capek, kita langsung pulang.
Tanggal 29 Des, kami pergi ke Puncak. Kami berangkat sama seperti waktu kami ke Bandung, yaitu pukul 05.30. tidak seperti waktu ke Bandung, kali ini jalanan kesana lumayan macet. Akhirnya kami sampai di dekat pintu masuk, dan kami dapat bad luck. Karena sistem buka-tutup di Puncak, saat itu kami kebagian arah turun, otomatis jalanan arah ke atas ditutup. Padahal di depan mobil kami cuma tinggal 3-4 mobil lagi. Yang kasian sih yang bener-bener di depan palang  penutupnya itu, Bad luck banget buat mobil itu. Kami menunggu sekitar 1 jam lebih, dan akhirnya palang terbuka lagi, kami langsung tancap gas dan menuju ke tempat kami menginap. Di Puncak kami ga kemana-mana. Cuma tidur-tiduran aja di kamar, kata mama di puncak mau kemana aja pasti macet. Apalagi kalo udah kejebak sistem buka-tutup, tambah stress pasti. Hari itu kami bener-bener ga kemana-mana. Di kamar, kalo engga nonton tv, makan, ya tidur. Hahaha
Esok harinya, kami memutuskan untuk check out, liburan di Puncak kali ini bener-bener liburan di hotel doang. Sehabis sarapan di hotel, dan tidur – tiduran sebentar di kamar, kami check out. Sebelum kami turun, kami memutuskan untuk makan siang dulu di restoran deket hotel kami. Akhirnya, setelah menunggu sekian lama, kami mengunjungi tempat lain selain hotel di Puncak. Di restoran ini, makanannya, lumayan enak, dan SBY pernah ke tempat ini juga lho. Abis makan kita langsung menuju Jakarta dan pulang ke rumah
Abis tahun baru, temen – temen 8B ngajakin jalan jalan. Setelah perdebatan yang cukup panjang di grup 8B akhirnya muncul lah keputusan yang sangat matang karena diputuskan secara musyawarah dan mufakat, yaitu jalan pada tanggal 3 Januari, di GI alias Grand Indonesia, Shooping Town. Yang ikut cukup banyak, ada sekitar 11 orang yaitu saya, Dio, Rafli, Zhegian, Irsyad, Habi, Ivan, Aldrin, Sydney, Aca, sama Vara(kalo gasalah, lupa soalnya). Saya berangkat bareng sama Dio, Rafli dan Zhegian, naik mobilnya Dio. Oh ya, waktu itu hari Jumat. Niat awalnya sih abis solat jumat langsung berangkat, tapi karena ada sedikit kendala(Dio dandan dulu, dan lama, Rafli sama Zhegian main FIFA dulu), jadinya molor. Ga lama sih, Cuma sejam. Dan yang tadinya mau nonton TKVDW alias Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang mulai jam 2.15, gajadi. Karena kita telat dan kurangnya komunikasi sama yang udah nyampe bioskop dengan yang telat. Yang paling telat sih sebenernya bukan kita, yang paling telat itu Sydney, tapi kami juga termasuk kategori telat.
Akhirnya kami memutuskan untuk nonton yang lain. Tadinya Dio mau nonton film horror Thailand yaitu Project Hashima. Tapi karena yang lain ga setuju, ga jadi deh nonton itu. Akhirnya kami memutuskan untuk nonton film The Secret Life Of Walter Mitty. Karena filmnya main jam 15.30 dan waktu abis mesen tiketnya masih jam 3 kurang, akhirnya kami memutuskan untuk nongkrong dulu di Dairy Queen. Tenang aja kok, yang jualan bukan Ratu dan ada Castlenya gitu, yang jualan orang biasa dan bentuk tokonya juga kayak toko biasa. Ga kerasa filmnya udah mau mulai, kami langsung naik ke bawah, eh ke atas maksudnya. Sebelum nonton kami beli makanan dan minuman dulu biar ga bosen nontonnya. Saya beli 1 minuman dan 1 popcorn buat berdua sama Rafli. Tenang, saya engga seperti yang kalian pikirkan, ini cuma bentuk penghematan terhadap isi kantong belakang, alias dompet. Abis beli makanan dan minuman, kami langsung masuk ke studionya. Filmnya sekitar 1 setengah jam. Filmnya tentang comedy dan Adventure gitu deh. Lumayan seru juga filmnya.
 Abis nonton, kita berniat untuk makan. Disinilah ke bingungan terjadi, dari awalnya pengen makan di pancious dan ternyata gajadi, dan pengennya makan di sushi tei yang ada di lantai  bawah, sampai di depan persis restoran sushi tei nya, ternyata gajadi dan pengennya di food lover aja. Dan akhirnya kami naik lagi dan ternyata kita salah naik escalator dan jadinya kita harus muter dulu. Pokoknya hampir makan waktu sejam Cuma buat nyari tempat makan doang. Di food lover, kami dapet tempat duduk walaupun di pojokan pojokan gitu, tapi yang penting dapet lah. Kebanyakan sih banyak yang mesen steak, tapi ada juga yang mesen makanan lain tapi saya gatau itu apaan. Lumayan banyak insiden disitu, ada yang mesen yang bareng tapi sampe temen mesen bareng makanannya udah abis makanannya belum dateng juga, ada yang minum minuman tapi ternyata itu bukan minuman dia melainkan minuman orang lain yang sama pesanannya, ada juga yang udah ngantri lama – lama tapi akhirnya malah minumannya di tumpahin sama mbak - mbak yang ngebersihan meja. Abis makan, karena kita gatau mau kemana dan kaki lumayan pegel karena dari tadi jalannya ngaco mulu, akhirnya kami pergi ke toko buku kinokuniya. Niatnya sih Cuma mau numpang duduk doang. Tapi ternyata Dio dapet buku bagus dan kita baca bareng-bareng sambil ketawa-ketawa padahal itu di toko buku yang seharusnya kita gaboleh berisik. Sebagian temen-temen udah pada pulang. Dan akhirnya saya, Dio, dan zhegian pulang karena udah gatau mau ngapain lagi. Saya pulang bareng  Dio dan Zhegian naik mobilnya Dio. Sampainya di rumah Dio saya di jemput supir saya dan pulang ke rumah
Demikianlah cerita liburan Tahun baru saya kali ini!