Senin, 27 Januari 2014
Minggu, 12 Januari 2014
LIBURAN TAHUN BARU
Liburan tahun baru kali ini, saya dan keluarga tidak
merencanakan untuk pergi kemana-mana. Dan akhirnya, kami memutuskan untuk pergi
ke Bandung. Tidak seperti biasanya, kali ini kami ke kota Bandung tanpa
menginap. Kata kakak saya sih, udah bosen, jadinya gausah nginep. Kami
berangkat pukul 05.30 waktu Jakarta dan sekitarnya. Kami berangkat lewat jalan
tol. Alhamdulillah, jalanan tidak teralu macet jadi pukul 08.00 waktu Bandung
dan sekitarnya, kita sudah sampai di tempat keluar tol Pasteur.
Setelah keluar tol, kami langsung meluncur ke tempat yang
selalu kami singgahi kalau kita pergi ke kota Bandung. Dan juga tempat favorit
mama saya. Yaitu tempat pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di kota
Bandung, Rumah Mode. Ya, Rumah Mode sangatlah terkenal di kota Bandung, selain
tempatnya luas, harga barang-barangnya tidak teralu mahal dengan kualitas yang
baik. Tapi kami datang teralu pagi, yaitu pukul 08.30 waktu Bandung dan
sekitarnya, sedangkan toko Rumah Mode baru buka pada pukul 09.00. jadi kami
sekeluarga harus menunggu sekitar 30 menit sampai toko terbuka. Tapi yang
enaknya, parkiran masih sangat kosong, jadi kita bisa parkir dimanapun yang
kita mau. Sampe di dalem tokonya juga boleh parkir.
Sampai akhirnya toko pun dibuka, mama langsung ke tempat baju
yang biasanya dia sukai. Sedangkan saya, kakak saya, dan ayah saya, hanya
keliling keliling toko sambil melihat melihat baju dan barang barang yang
dijual disitu. Saya hanya membeli 1 baju, kakak saya juga beli 1 baju dan ayah
saya beli 3 baju tapi dua baju untuk supirnya dan satu lagi untuk saudaranya,
atau bisa dibilang om saya. Dan mama saya, membeli 3 baju, kayaknya sih buat
dia semua. Eh engga deh, 1 buat saudaranya
Abis berbelanja, perut mulai berbunyi kencang, tanda tanda
lapar mulai keluar, akhirnya kami memutuskan untuk makan di restoran yang cukup
terkenal di Bandung, yaitu kampoeng daun. Perjalanan kesana cukup memakan
waktu, sekitar 30-45 menit. Tapi jalanan lumayan lancar, kalau macet, 1 jam
lebih juga belum sampai. Oh ya, Kami memang sengaja ke kota Bandung pada libur
natal. Jadi pada saat umat christiani beribadah dan berkumpul dengan keluarga
mereka. Jadi jalanan di kota Bandung tidak teralu padat.
Kembali ke ceritanya. Akhirnya kami sampai di restoran
kampoeng daun. Sampai disana, kami harus menunggu lagi karena masih waiting list. Setalah menunggu sekitar
15 menit, akhirnya nama kita di panggil, kami di tempatkan di saung 37 (kalo ga
salah). Di restoran ini memang sistemnya makan di saung. Serta suasana dengan
banyak pepohonan dan air terjun alami(kayaknya) menambah suasana desa di
restoran ini. Tapi di restoran ini juga menyediakan western food yaitu steak. Tapi saya ga memesan makanan ini, saya
memesan makanan khas sini biar lebih terasa nuansa desanya, hahaha.
Selesai makan, kami kembali pergi ke tempat perbelanjaan yang
ingin kami tuju. Yaitu toko “Pot Meets Pop” tepatnya ada di jalan Bahureksa No.
20. Kalau ke bandung kami selalu kesini karena barang-barang disini
bagus-bagus. Yang punya tokonya juga masih muda gitu, jadi modelnya bagus dan
cocok dengan selera saya dan kakak saya. Disana saya beli 1 baju dan 1
kemeja(yang cukup kondangan). Kakak saya hanya beli 1 baju. Dan ternyata, ayah
saya juga suka baju-baju disini. Ayah saya membeli 1 kemeja. Tadinya sih ayah
saya mau beli jeansnya juga, tapi karena modelnya slim&skinny, ayah saya
gajadi beli. Ga kebayang kalau ayah saya pake skinny jeans, hahaha.
Setelah berbelanja disitu, ternyata di dekat toko “Pot Meets
Pop” itu, ada toko tas dan sepatu, jadilah kami pergi ke situ untuk berbelanja
untuk kesekian kalinya hari ini. Liburan di Bandung memang juga bisa disebut
wisata kuliner dan belanja. Soalnya semuanya ada disini. Dan makanan enak-enak
dan tempat perbelanjaannya bagus-bagus. Balik lagi ke cerita
Disana, yang belanja mama saya aja, saya cuma nunggu di mobil.
Tapi ternyata mama gadapet apa yang dia inginkan. Karena waktu mulai
malam, yang lebih tepatnya pukul 17.30.
Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Selama perjalanan, semobil,
tidur. Sampe yang nyetir mobil pun tidur. Hahaha ga lah kecuali supir saya yang
bawa mobilnya. Alhamdulillah lagi jalanan pulangnya juga lancar alhasil, jam 7
sampe jam setengah delapanan gitu, udah sampe Jakarta. Sebelum pulang ke rumah,
kami makan malam di daerah Jatiwaringin, yaitu restoran yang sangat anti
mainstream, yaitu pizza hut. Abis makan, ternyata ada factory outlet di deket situ dan ada sale, jadilah kami kesana.
Saya sih ga beli apa-apa. Tapi kakak saya yang katanya belinya kurang banyak
waktu di bandung, beli 1 baju dan 1 sweater. Kita Cuma sebentar disana, karena
udah capek, kita langsung pulang.
Tanggal 29 Des, kami pergi ke Puncak. Kami berangkat sama
seperti waktu kami ke Bandung, yaitu pukul 05.30. tidak seperti waktu ke
Bandung, kali ini jalanan kesana lumayan macet. Akhirnya kami sampai di dekat
pintu masuk, dan kami dapat bad luck. Karena sistem buka-tutup di Puncak, saat
itu kami kebagian arah turun, otomatis jalanan arah ke atas ditutup. Padahal di
depan mobil kami cuma tinggal 3-4 mobil lagi. Yang kasian sih yang bener-bener
di depan palang penutupnya itu, Bad luck
banget buat mobil itu. Kami menunggu sekitar 1 jam lebih, dan akhirnya palang
terbuka lagi, kami langsung tancap gas dan menuju ke tempat kami menginap. Di
Puncak kami ga kemana-mana. Cuma tidur-tiduran aja di kamar, kata mama di
puncak mau kemana aja pasti macet. Apalagi kalo udah kejebak sistem buka-tutup,
tambah stress pasti. Hari itu kami bener-bener ga kemana-mana. Di kamar, kalo
engga nonton tv, makan, ya tidur. Hahaha
Esok harinya, kami memutuskan untuk check out, liburan di
Puncak kali ini bener-bener liburan di hotel doang. Sehabis sarapan di hotel,
dan tidur – tiduran sebentar di kamar, kami check out. Sebelum kami turun, kami
memutuskan untuk makan siang dulu di restoran deket hotel kami. Akhirnya,
setelah menunggu sekian lama, kami mengunjungi tempat lain selain hotel di
Puncak. Di restoran ini, makanannya, lumayan enak, dan SBY pernah ke tempat ini
juga lho. Abis makan kita langsung menuju Jakarta dan pulang ke rumah
Abis tahun baru, temen – temen 8B ngajakin jalan jalan.
Setelah perdebatan yang cukup panjang di grup 8B akhirnya muncul lah keputusan yang
sangat matang karena diputuskan secara musyawarah dan mufakat, yaitu jalan pada
tanggal 3 Januari, di GI alias Grand Indonesia, Shooping Town. Yang ikut cukup
banyak, ada sekitar 11 orang yaitu saya, Dio, Rafli, Zhegian, Irsyad, Habi,
Ivan, Aldrin, Sydney, Aca, sama Vara(kalo gasalah, lupa soalnya). Saya
berangkat bareng sama Dio, Rafli dan Zhegian, naik mobilnya Dio. Oh ya, waktu itu hari Jumat. Niat awalnya
sih abis solat jumat langsung berangkat, tapi karena ada sedikit kendala(Dio dandan
dulu, dan lama, Rafli sama Zhegian main FIFA dulu), jadinya molor. Ga lama sih,
Cuma sejam. Dan yang tadinya mau nonton TKVDW alias Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck yang mulai jam 2.15, gajadi. Karena kita telat dan kurangnya komunikasi
sama yang udah nyampe bioskop dengan yang telat. Yang paling telat sih
sebenernya bukan kita, yang paling telat itu Sydney, tapi kami juga termasuk
kategori telat.
Akhirnya kami memutuskan untuk nonton yang lain. Tadinya Dio
mau nonton film horror Thailand yaitu Project Hashima. Tapi karena yang lain ga
setuju, ga jadi deh nonton itu. Akhirnya kami memutuskan untuk nonton film The
Secret Life Of Walter Mitty. Karena filmnya main jam 15.30 dan waktu abis mesen
tiketnya masih jam 3 kurang, akhirnya kami memutuskan untuk nongkrong dulu di
Dairy Queen. Tenang aja kok, yang jualan bukan Ratu dan ada Castlenya gitu,
yang jualan orang biasa dan bentuk tokonya juga kayak toko biasa. Ga kerasa
filmnya udah mau mulai, kami langsung naik ke bawah, eh ke atas maksudnya.
Sebelum nonton kami beli makanan dan minuman dulu biar ga bosen nontonnya. Saya
beli 1 minuman dan 1 popcorn buat berdua sama Rafli. Tenang, saya engga seperti
yang kalian pikirkan, ini cuma bentuk penghematan terhadap isi kantong belakang,
alias dompet. Abis beli makanan dan minuman, kami langsung masuk ke studionya.
Filmnya sekitar 1 setengah jam. Filmnya tentang comedy dan Adventure gitu deh.
Lumayan seru juga filmnya.
Abis nonton, kita
berniat untuk makan. Disinilah ke bingungan terjadi, dari awalnya pengen makan
di pancious dan ternyata gajadi, dan pengennya makan di sushi tei yang ada di
lantai bawah, sampai di depan persis
restoran sushi tei nya, ternyata gajadi dan pengennya di food lover aja. Dan
akhirnya kami naik lagi dan ternyata kita salah naik escalator dan jadinya kita
harus muter dulu. Pokoknya hampir makan waktu sejam Cuma buat nyari tempat
makan doang. Di food lover, kami dapet tempat duduk walaupun di pojokan pojokan
gitu, tapi yang penting dapet lah. Kebanyakan sih banyak yang mesen steak, tapi
ada juga yang mesen makanan lain tapi saya gatau itu apaan. Lumayan banyak
insiden disitu, ada yang mesen yang bareng tapi sampe temen mesen bareng
makanannya udah abis makanannya belum dateng juga, ada yang minum minuman tapi
ternyata itu bukan minuman dia melainkan minuman orang lain yang sama
pesanannya, ada juga yang udah ngantri lama – lama tapi akhirnya malah
minumannya di tumpahin sama mbak - mbak yang ngebersihan meja. Abis makan,
karena kita gatau mau kemana dan kaki lumayan pegel karena dari tadi jalannya
ngaco mulu, akhirnya kami pergi ke toko buku kinokuniya. Niatnya sih Cuma mau
numpang duduk doang. Tapi ternyata Dio dapet buku bagus dan kita baca
bareng-bareng sambil ketawa-ketawa padahal itu di toko buku yang seharusnya kita
gaboleh berisik. Sebagian temen-temen udah pada pulang. Dan akhirnya saya, Dio,
dan zhegian pulang karena udah gatau mau ngapain lagi. Saya pulang bareng Dio dan Zhegian naik mobilnya Dio. Sampainya
di rumah Dio saya di jemput supir saya dan pulang ke rumah
Demikianlah cerita liburan Tahun baru saya kali ini!
Langganan:
Postingan (Atom)